Singkat cerita saya sudah dua minggu pelatihan yang terletak di sebuah hotel di Bogor.
Selama istirahat makan siang, tiba-tiba ada orang yang menyapa saya,
“Hi Mirna (nama panggilan) .. apa yang kau lakukan di sini?” Ternyata yang menyambut saya adalah Heri teman di perguruan tinggi.
Ia tampaknya bekerja sebagai manajer layanan informasi di hotel tempat pelatihan.
Singkat cerita, saya mulai Heri sering menghabiskan waktu bersama setelah pelatihan selesai sekitar pukul empat sore. Iwan selalu membawa saya sekitar kota Bogor, tentu saja saya sangat senang.
Sampai akhir acara melankolis terjadi. seperti biasa sore itu Heri mengajak jalan dengan mobilnya. Ian tahu bahwa pelatihan saya besok Minggu dan hari libur sehingga ia menaariku untuk menikmati malam minggu di puncak, Alau terganggu oleh ajakanya tapi akhirnya aku tidak bisa menolak taaran itu. Dengan Terima kami melaju ke atas.
Di bagian atas Heri sebuh segera membawa saya ke villa. Dalam kepercyaan saya mengkhianati suami saya, jadi entah bagaimana saya pikir saja saat Heri lulus pada saya dan meminta saya untuk melakukan hubungan intim.
Di tengah belaian membekukan di atas, saya hanya pergi bersama saat Iwan mulai mencumbuiku di ruang tamu vila.
Permainan tangan dan bibir di area selangkangan membuat saya terangsang hebat dan bisa melakukan apa-apa ketika Heri melepas semua pakaian saya sampai saya telanjang. Setelah itu Heri memimpin langgsung memasuki ruang udara yang lebih hangat. Heri merebahkanku di tempat tidur dan langsung di atas saya dengan penuh gairah.
Dalam keadaan nafsu yang tinggi bahwa saya tidak bisa berpikir normal dan nafsulah yang mengendalikan saya. Aku terus melayani setiap sentuhan dan perintah Heri. Dengan lidah liar Heri bermain di selangkangan. Itilku menjadi lidah mainan Heri, selain sesekali liar mengisap lubang Heri pangkal paha seakan menyedot seluruh isi dari pangkal paha, itu begitu lezat .. sampai aku tidak bisa menahan balasan pertama orgasmeku,
“Aaaaghhhh aahhhhh …… …… nikmat nya sekali bibir Anda …… .. ohhhh … ohhh ….” tubuh saya langsung jatuh lemas.
Tapi Heri sangat pintar dia cepat berhasil mengembalikan semangat saya, jari-jarinya tampaknya mengerti dengan baik poin sensitifku, belaian dan remasanya di kedua payudara saya semangat kembali membuatk memuncak .. dan Heri lngsung menungging bertanya, maka dari belakng Heri segera menyodorkan penisnya yang panjang menjawab dan besar.
Slebb .. itu begitu lezat slebb luar biasa dan aku hanya bisa menghela napas dan menikmati permainan penisnya yang mengerng di selangkangan lubang. Sleb .. slebb suara terdengar ketika Heri dorong penisnya.
Beberapa menit kemudian – kecurangan cerita seks –
“Aaagghhhh Herrr saya keluar lagi ….” Crett .. .. crettt crett Aku mencapai orgasme alter ego, rasa lebih lezat dari pertma itu.
Heri mengeluarkan penisnya dari pangkal paha kemudian diarahkan lubang kewajahku. Dia meminta saya untuk menyepong penisnya. Meskipun saya belum pernah melakukannya bahkan dengan suami saya tapi aku pergi bersama. dan anehnya ketika menyepong penis Heri saya kembali terngsang, mengetahui bahwa Heri segera merebahkan tubuhku di tempat tidur.
Heri kemudian bangkit dari tempat tidur dan berdiri ia terjebak penisnya, menahan kaki saya yg tepat kangkangkan dan pinggang keki. Heri terus mengguncang selangkangan lubang perlahan tapi dengan beat-keras, di tengah-tengah asik menikmati kocokkan Heri tiba-tiba telepon saya berdering. Saya juga berpikir kembali ke suami saya, karena setiap sembilan mkalam dia dan anak-anak saya selalu menelepon saya untuk mengatakan selamt tidur.
Aku segera panik dan mengatakan Heri berhenti
“… Suaminya disebut ,, berhenti dulu, oke …” Heri memenuhi tapi tetp membiarkan penisnya terjebak dalam kemalaunku lubang.
Segera aku meraih HP berikutnya dibayangkan saya untuk saya dan saya mengambil panggilan dari suamiku.Heri diminta untuk menggunakan beban speaker sehingga dia bisa mendengar percakapan saya dengan suami saya. Ini ironis … saat itu ketika suami saya sedang berbicara melalui telepon dari kampung halaman saya, di sisi lain aku istrinya yang sedang berbicara telanjang dalam pelukan pria lain.
Heri rupanya mulai bosan mendengarkan percakapan saya dengan mulut lma lumayan suami saya, Heri kembali mengocokkkan penisnya di selangkangan saya. Saya dipaksa tutup mulut mendesah hrus yang terdengar tak terdengar oleh suaminya dan pada saat aku menjawab denganberat jantung harus menjaab sederhana, dn untungnya sangat memahami suami saya, suami saya pikir saya mengantuk, jadi dia segera mengucapkan selamat malam kepada saya dilanutkan hung naik.
Melihat selesaimenerima telepon Heri lngsung mempercepat kocokknya, tentu saja aku sehigga jadi kelojotan aku sadar dan meraca karuan.
“Herr .. ahhh … oohhhh … ohhhh .. ayam lezat sekali Herr .. Saya pernah Herrr vagina …” Heri terus mengocokku dengan kecapatan tinggi, Heri tampaknya bersedia untuk mencapai orgasme,
“Mirrrr … aaghhhh … Aku engkau nihh .. oghhh .. oghhhh … aku keluarin di istana aja ya ….”
“Ya … Saya juga ingin Herrrr keluarrr … kita keluarin dengan ya …
“Ya sayangg …”
“Slebb .. .. slebb slebb … Ogghhh … ohhh ..” suara selangkangan dan mendesah kami terus didengar secara bersamaan.
“Mirnaa … … empukkk nikmtsekalii lubang Anda …”
“Maksih Herr, juga mantap penis terasa …”
“Mirr … mana di banding telah terus suami …?”
“Mantap dan nikmat lama Anda herrrr Pnismu besar kuat .. .. dan nakal..” Kataku.
Dan akhirnya …,
Crett crettt .. .. .. cretttt kami berdua mencapai orgasme di bersama-sama.
Heri lemah tubuh lemas lurus, memelukku. Hubungan seksual itu membuat kami berdua sama-sama kelelahan sampai kami tertidur telanjang.
Keesokan paginya sekitar pukul enam Heri tiba-tiba terbangun dengan menepuk-nepuk dan meremas pantat saya.
“Mirnaa .. itu pagi … mari kita bangun … kami srapan yukk …” Aku bangun … dan terkejut karena tubuh saya hanya ditutupi dengan selimut, tapi sesaat kemudian aku bru menyadari bahwa tadi malam aku bersetubuh dengan kurang Heri up berkali-kali.
Rupanya aku benr-benar kelelahan karena kejdian tadi malam, karena saya biasanya selalu bangun saat fajar dan sakit tidak pernah kesiangan. Melngkah Aku segera bangkit dan menuju kamar mandi. Di kamar mandi aku menangis benar-benar menyesal bahwa saya capai ini terkutuk.
Setelah dibuat Aku segera berpakaian dan meminta Heri untuk segera memeriksa keluar dari villa .. krena yang masih bertahan di sini sampai sore saya khawatir Heri akan menanyakan hubungan seksual lagi. Dan syukurlah … setelah sarapan kami segera meninggalkan vill pergi ke taman safari, di mana kita menghabiskan ime hingga sore hari dan kemudian kembali ke hotel di mana saya tinggal.
Setelah insiden di villa yang saya selalu menghindar dari bahkan Heri Saya juga tidak menjawab apapun sms atau telponya untuk menyelesaikan pelatihan saya.
Tapi upaya saya untuk memenuhi Heri tak tentu gagal dalam hari pelatihan. Bberapa jam sebelum chek out, Heri menyelinap ke kamar saya ketika saya pergi keluar untuk sarapan. Ketika kembali ke kamar dan hendak berganti pakaian Heri tiba-tiba muncul dari bawah tempat tidur. Heri langsung memeluk saya dan meminta saya untuk melakukan hubungan intim. Tentu saja saya menolak, tapi Heri mengancam untuk mengirim rekaman video hubungan intim saat IMA di villa untuk suami saya di Semarang.
Pada awalnya saya pikir itu hanya gertak sambal, karena selama berhubungan di villa saya merasa Heri tdk direkam dengan camcorder taupun hp, nmun ketika Heri mengeluarkan potongan menanygkannya dengan VCD dan video player yang berada di kamar saya, saya menyadari bahwa Heri telah mengatur saya naik.
Ternyata sehari sebelum ke villa, Larry membokingnya dan memasangkan kamera tersembunyi di tidut kamar, jadi aku tdk tahu bahwa dalam catatan. Tidak heran ketika suami saya disebut diaminta speaker dimuat sehingga suaranya juga bisa direkam.
Ternyata hari sebelum kami ke villa, Iwan memiliki membokingnya dan memasangkan kamera tersembunyi di kamar tidur, jadi aku tdk tahu bahwa dalam catatan. Tidak heran ketika suami saya memanggilnya meminta beban speaker sehingga suaranya juga bisa direkam. Dan yang membuat saya menyesal seumur hidup, Heri catatan semua adegan persetubuhan dengan ponsel kamera.
Setelah selesai Heri meminta maaf dan berjanji tidak akan mengganggu saya lagi dan akan segera dipotong pita. Aku hanya tinggal hingaa tenang akhirnya aku kembali ke Jakarta untuk menerima sertifikat pelatihan dan kembali ke Semarang. Ternyata Heri menepati janjinya, karena sejak terakhir kali bahwa dia tidak pernah menghubungi saya sampai sekarang. Sekarang ada yang hanya menyesal di hati saya.
No comments:
Post a Comment